Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

Dulu Bervespa, Sekarang Naik Alphard & Punya 3 Rumah

Selasa, 10/11/2009 14:30 WIB Sepak Terjang Markus   Jakarta - Ari Muladi menjadi sosok penting dalam kasus dugaan penyuapan terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria kelahiran Surakarta, 1 November 1954 tersebut, diduga menjadi makelar kasus yang ditugasi membereskan kasus buron KPK Anggoro Widjojo. Melalui Ari, duit sebanyak Rp 6 miliar dari adik Anggoro, Anggodo, konon mengucur ke sejumlah pimpinan KPK. Anggodo mempercayakan duit sebanyak itu lantaran ia mengenal sosok Ari sebagai juru lobi yang sangat handal saat keduanya malang-melintang berbisnis di Kota Surabaya. Data yang dihimpun detikcom, Ari sejak tahun 1980-an sampai 1990-an aktif sebagai pemborong. Sejumlah proyek-proyek Pemkot Surabaya ia tangani, terutama dalam pembuatan jalanan dan bangunan. Selain menjadi pemborong ia juga dikenal lihai dalam melobi para pejabat Pemkot Surabaya maupun petinggi Polda Jawa Timur. Tidak heran jika para koleganya banyak yang meminta bantuannya bila ingin mengur

Sadis, Militan Somalia Rajam Pezina hingga Tewas

Selasa, 15 Desember 2009 | 13:14 WIB MOGADISHU, KOMPAS.com — Adegan barbar ini bukan dari Zaman Kegelapan, tetapi dilakukan sebuah kelompok militan di Somalia, Minggu (13/12/2009). Kelompok itu memaksa warga desa menonton perajaman seorang pria hingga tewas yang dinyatakan melakukan perzinahan. Mohamed Abukar Ibrahim, nama pria malang berusia 48 tahun itu, dikubur hidup-hidup dalam posisi berdiri, hanya leher dan kepala yang masih di atas tanah, lalu dilempari batu hingga tewas. Kelompok militan itu, Hizbul Islam, juga menembak mati seorang pria lain karena melakukan pembunuhan. Eksekusi terhadap dua orang itu terjadi di Afgoye, sekitar 20 mil di barat daya Mogadishu, ibu kota Somalia. Namun, hukuman yang sedemikian mengguncang itu, kata sejumlah saksi mata, kemudian memicu pertempuran di antara dua faksi dalam kelompok militan tersebut. Akibatnya, tiga anggota militan tewas. Kelompok itu memerintahkan warga desa pergi ke sebuah lapangan. Di sana seorang hakim dari para pemberon

Antasari Azhar: Saya Tidak Tahu Kata "Buka"

Selasa, 15 Desember 2009 | 17:09 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Direktur PT PBR Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar, yang juga mantan Ketua KPK, mengaku tidak mengerti kata "buka" pada rekaman percakapan antara dirinya dan Rani Juliani di Hotel Grand Mahakam, Jakarta. Sebelumnya, ahli forensik digital, Ruby Zukri Alamsyah, mengatakan, selain tentang golf, isi pembicaraan antara Antasari dan Rani mengarah pada kata "buka". Namun, Ruby mengatakan tidak dapat menafsirkan kata tersebut. "Saya tidak tahu apa maksudnya," ujar Antasari seperti yang ditirukan oleh salah satu anggota kuasa hukum Antasari, Juniver Girsang, kepada para wartawan, Selasa (15/12/2009) di PN Jakarta Selatan. Sementara itu, dalam rekaman percakapan antara Antasari dan Sigid Hari Wibisono di kediaman Sigid di Jalan Dipati Unus, Jakarta, terdengar kata-kata "perampokan", "TKI", dan lainnya. Antasari, melalui pengaca

4 Tanda Pria dengan "Mini P"

Kamis, 10/12/2009 | 11:14 WIB KOMPAS.com - Ukuran penis, bagi para pria adalah persoalan besar. Ukuran, buat mereka akan menunjukkan suatu "supremasi" -khususnya di kalangan mereka sendiri. Ukuran, juga akan menjadi semacam penentu apakah mereka mampu memuaskan pasangan atau tidak. Anda tentu tak punya semacam metal detector yang bisa mendeteksi, pria mana yang memiliki big size , dan mana yang mempunyai small size . Namun, tanpa detektor pun, kita bisa kok mengetahui apakah seorang pria termasuk "Mr Mini P". Beberapa wanita menyampaikan tanda-tanda menarik berikut, dan coba lihat apakah Anda juga bisa mendeteksinya. Egonya besar Pria dengan "mini P" disebut-sebut memiliki ego yang besar, karena seumur hidupnya harus bertahan di tengah-tengah kaum pria yang umumnya dianggap jantan bila memiliki "perangkat yang besar". Oleh karena itu, ia harus menciptakan suatu ilusi bahwa, meskipun miliknya tidak besar, ia lebih berharga daripada emas. Pr

Bagian Tubuh Wanita yang Seksi di Mata Pria

Jumat, 11/12/2009 | 11:56 WIB KOMPAS.com - Beberapa minggu lalu tersiar kabar bahwa Solange Magnano (37), model dan mantan Miss Argentina, tewas akibat komplikasi yang dihasilkan dari pembedahan pada bokongnya. Dr Gabruel Chiu dari Beverly Hills Plastic Surgery mengatakan kemungkinan penyebab kematian Magnano adalah, "Suatu materi yang diinjeksikan -entah lemak atau silikon- memasuki pembuluh darah besar sehingga menyebabkan emboli paru." Menurut Dr Chiu, kasus ini sangat jarang terjadi, khususnya dalam hal mentransfer lemak. Tampaknya Magnano mengalami pembekuan darah yang bergerak ke mana-mana, menyebabkan terjadinya emboli (penyumbatan pembuluh darah). Magnano tewas saat menjalani operasi plastik, karena ia ingin membuat tubuhnya lebih indah berlekuk. Kita yang menatap sosok Magnano pastilah akan bertanya, "Apa lagi sih yang kurang dari dirinya? Mengapa seorang model masih ingin memperbaiki bentuk tubuhnya?" Padahal, pria pada umumnya sangat mengagumi kecant

Panduan Membuat Proposal Usaha

Panduan Membuat Proposal Usaha Shutter Stock Ajak partner Anda untuk menyusun proposal usaha yang memikat. Jumat, 11/12/2009 | 12:01 WIB KOMPAS.com - Dalam setiap usaha, apa pun jenisnya, tentu melibatkan modal. Modal ini dapat kita kumpulkan dari simpanan pribadi, meminjam dari bank atau lembaga pemberi pinjaman lain, atau patungan dengan partner. Jika kita berniat untuk meminjam ke bank atau pihak pemberi pinjaman, Anda tentu harus membuat proposal usaha. Proposal ini akan digunakan untuk memberi informasi menyeluruh tentang usaha yang ingin Anda jalankan. Orang biasanya berpikir, membuat proposal pasti sulit. Ternyata tidak juga. "Sebuah proposal yang baik adalah proposal yang mampu menjelaskan secara detail sebuah usaha. Tidak harus ribet. Bisa saja sebuah proposal hanya terdiri atas satu lembar kertas," ungkap Godo Tjahjono, SE, MSi, praktisi bisnis wirausaha. Tidak

Pangeran Charles Doyan "Ngutang"

Kamis, 10 Desember 2009 | 13:32 WIB LONDON, KOMPAS.com — Pangeran Charles meminjam hampir 3.000 poundsterling dari petugas pelindungnya setelah keluarga kerajaan Inggris itu mengetahui bahwa ia kehabisan uang dan harus membayar "biaya perjalanan". Demikian satu laporan pada Rabu (9/12/2009).     Pewaris takhta tersebut membayar kembali utangnya sebesar 2.744,34 poundsterling (4.461 dollar AS) kepada petugas polisi itu setelah mereka mengumpulkan uang yang mulanya disiapkan untuk biaya penerbangan ke luar negeri. Demikian dikatakan harian Independen .     Menurut surat kabar—yang mengutip satu dokumen—uang itu dibayarkan kembali oleh Clarence House pada Desember 2007 dan Scotland Yard menguangkan cek tersebut beberapa hari kemudian.     Bulan sebelumnya, Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, Duchess of Cornwall, mengunjungi Turki dan Uganda.     Juru bicara bagi Scotland Yard mengatakan bahwa para petugas kadang kala memang meminjamkan uang kepada orang-orang pentin