Langsung ke konten utama

Beberapa cara memotret kembang api (fireworks)

Sebenarnya apa bisa sih saya memotret fireworks seperti diatas? Apakah mungkin didaerah perumahan bisa ada fireworks seramai itu? Jawabannya pasti bisa kalau semua itu sudah direncanakan dengan baik dan hubungan sesama tetangga harus syncron supaya waktu nyalainnya bisa tepat waktu.

Mungkin kalau saya standby di kota atau di luar negri seperti Australia Sydney atau Prancis, hasilnya bisa bagus fireworksnya karena memang sudah direncanakan. Tapi hal ini tidak akan terjadi di perumahan saya, yang sesama tetangga tidak mungkin bergabung untuk merencanakan seperti itu. Yang ada ya satu2 fireworksnya, mungkin bisa terjadi di satu rumah tangga tetapi tidak mungkin bisa syncron dengan tentangga lain yang lebih jauh.

Jadi foto diatas kok bisa pas waktunya itu karena saya gabungkan dari hasil beberapa fireworks ke dalam 1 foto/background. Jadi seharusnya hasilnya seperti dibawah ini:

ISO 200 - f/1415s

Kalau foto diatas diperhatikan ada 3 titik dipusat kembang apinya, itu berarti selama 15 detik dengan diafragma f14 (bukaan kecil banget) ada 3 kembang api yang diluncurkan. Seandainya kalau tahu hanya 3 kembang api yg diluncurkan secara berurutan, saya tidak akan menggunakan 15 detik, mungkin aja dgn 6-8 detik dgn bukaan yang lebih lebar misal f 5.6 hasilnya bisa lebih halus.

ISO 200 - f/4.51.3s

Ini salah satu contoh fireworks yang kembangnya bewarna hijau, satu2nya loh waktu itu, soalnya rata2 warnanya merah atau kuning. Dan meletusnya juga lumayan besar cuma sayangnya sekali aja meletusnya, tapi untung juga pakai 1.3 detik, kalau terlalu lama jadinya ngga bisa halus kembangnya.

ISO 200 - f/1514s

Nah tuh kan, kalau pakai f/15 jadinya kurang meriah kembangnya, tapi memang sih rasanya waktu itu kembang apinya sendiri tidak begitu besar, cuma sayangnya saya ambil waktunya agak lama, kalau saya ambil 4 detik saya rasa terlalu cepat, sebab foto diatas ini lebih dari 4 luncuran secara berturutan langsung, tapi kalau 15s juga terlalu lama. yah, ntar deh tahun 2010 ini saya perhatikan lagi.

ISO 200 - f/1030s

nah kalau ini terlalu terang yah, f nya yang kurang tinggi atau bisa juga waktunya yang terlalu panjang, sehingga kembang apinya kelihatan pecah2 padahal cuma 5 shot kalau dilihat dari foto. Tapi memang sih, kembang api yang ini agak kecil kembangannya apalagi lihatnya juga agak jauh.

ISO 100 - f/1030s

Yang ini hampir sama seperti diatas, cuma bedanya saya memakai ISO 100 (yg berarti kepekaan thd cahayanya semakin berkurang). Sayang yah lihatnya juga dari jauh juga kembang apinya kecil, kalau besar bisa kelihatan bagus itu.

ISO 100 - f/48s

Nah pada saat detik2 terakhir, banyak sekali yang meluncurkan kembang api besar seperti diatas. Ada juga tetangga lain yang meluncurkan seperti itu dan terlihat lebih dekat, jadi kelihatan juga lebih besar. Cuma hasilnya tidak saya upload, jadi foto2 diatas hanya contoh sebagian saja yang saya ambil.

Tapi rata2 tipe2 fireworksnya ya seperti itu aja kalau di rumah2, ada sih model lain seperti bintang2, tapi tidak bagus kalau difoto, yang paling bagus menurut saya ya seperti foto diatas yang terakhir, itu suaranya waktu meluncur seperti bom yg meluncur, dan waktu meledak diataspun suaranya juga mengelegar, kalau org tidur pasti bisa bangun dengar kayak gitu, bener2 kayak perang perangan hehehe…Cuma sayangnya paling cepat 2 kali luncuran, mungkin karena harganya yang mahal jadi disimpan dulu, setelah meluncurkan 1 selesai baru meluncurkan lagi. Kalau seandainya punya 5 batang, dan tiap batang bisa keluar 2, berarti total bisa 10, lalu diluncurkan bersamaan. Saya yakin hasilnya bisa jauh lebih bagus tapi jeleknya ya cuma sekali nikmatinnya, kalau ada dana lebih baru bisa beli banyak.

OK deh sekian dari saya, yang terpenting lagi, semoga ditahun 2010 ini tidak hanya kembang apinya yang bagus, tetapi hidup yg kita jalani bertambah lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidang Rekaman KPK, MK Dengarkan Dua Saksi Ahli

Rabu, 4 November 2009 | 14:11 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang uji materi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (4/11) sore di Gedung MK, Jakarta. Sidang yang menguji Pasal 32 Ayat 1 Huruf c tentang pemberhentian pimpinan KPK secara tetap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menjadi terdakwa ini kemarin telah memutar rekaman dugaan kriminalisasi KPK. Pada sidang kali ini, MK akan mendengarkan dua saksi ahli, yaitu pakar hukum UI Rudi Satrio dan mantan Ketua Komisi Nasional HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara. Dua pimpinan KPK (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, tampak di ruang sidang dengan didampingi tim kuasa hukumnya. Sementara itu, dari pihak pemerintah hadir Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan beberapa pejabat dari Kejaksaan Agung. Saat ini para wartawan dan masyarakat pun telah memadati ruang sidang yang terbuka untuk umum tersebut.

Digital zoom vs optical zoom

Masih banyak diantara kita yang tidak mengerti akan perbedaan antara digital zoom dan optical zoom. Padahal di kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakannya baik ketika memotret menggunakan kamera saku digital maupun kamera ponsel. Ada baiknya kita mengetahui sedikit esensi dari keduanya agar kita dapat memaksimalkan penggunaannya : Digital zoom Pembesaran gambar yang dilakukan dari gambar yang sudah ada. Atau mengcroping sebuah gambar lalu melakukan pembesaran terhadapnya. Tindakan ini tentu saja mereduksi kualitas dari gambar hasil cropingan tadi. Tidak dianjurkan bagi anda yang mengutamakan detail gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera ponsel . Optical zoom Pembesaran gambar yang dilakukan melalui rangkaian optik yang ada di dalam lensa kamera langsung terhadap obyek yang difoto sehingga tidak mengurangi kualitas gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera saku digital dan kamera DSLR. Semoga bermanfaat.

tips memotret model

Seorang pemula di bidang fotografi biasanya memulai hasil fotonya dengan objek – objek yang mudah. Salah satunya menggunakan objek seorang model. Di kesempatan ini akan kita bahas sedikit tips untuk memotret seorang model. Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model. Untuk memotret model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat, untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Sehingga dalam proses pemotretan kita dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom. Tapi kalau anda hanya mempunyai jenis kamera pocket atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera