Langsung ke konten utama

Canon Luncurkan Kamera Berteknologi HS System


Jakarta (ANTARA News) - Canon melakukan terobosan, meluncurkan lima kamera saku berteknologi baru HS System yang memadukan sensor peka cahaya dan prosesor canggih DIGIC 4 dengan proses algoritma termuktakhir.

Merry Harun, Direktur Divisi Canon PT Datascrip di Jakarta Rabu mengatakan, para produsen utama di industri ini pun terus berupaya untuk mengatasi hal tersebut melalui serangkaian teknologi kamera mulai dari penggunaan Image Stabilizer yang dipelopori oleh Canon hingga koreksi foto secara digital melalui prosesor yang terus ditingkatkan kecanggihannya dari waktu ke waktu.

"Hasilnya, foto di tempat bercahaya minim dan di dalam ruangan dengan ISO tinggi juga zoom maksimum tidak akan lagi merusak hasil foto. Gambar tetap tajam dan halus dengan warna yang tetap cemerlang," ujarnya.

Ia menjelaskan, teknologi HS System tersebut terdapat di tiga dari lima model kamera yang diluncurkan pada hari ini, yakni Canon PowerShot G12, PowerShot S95, dan Canon IXUS 1000HS, sedangkan teknologi Hybrid IS diusung di kedua kamera kelas atas Canon PowerShot G12 dan S95.

Selain ketiga model kamera digital saku berteknologi HS System yang fenomenal di atas, di kelas kamera Canon PowerShot seri SX berkekuatan lensa zoom tinggi, Canon juga meluncurkan dua model kamera yang tidak kalah memukau yaitu Canon PowerShot SX30 IS & SX130 IS.

Ia menambahkan, performa superior Canon PowerShot G12, S95, dan IXUS 1000 HS dengan paduan sensor bersensitivitas tinggi dan prosesor canggih DIGIC 4 dalam HS Sytem menghasilkan kualitas hasil foto di setiap kondisi pemotretan dan kondisi pencahayaan hingga yang minim sekali pun akan terlihat tajam.

"Kekhawatiran akan cahaya flash yang dapat merusak suasana tertentu juga dapat dikesampingkan dengan adanya teknologi ini. Selain itu, rentang dynamic range kamera juga diperluas sehingga detil foto di kondisi pemotretan yang sangat kontras pun tetap terjaga dengan baik," imbuhnya.

Canon PowerShot S95 hadir sebagai kamera digital saku prosumer berukuran kompak yang mengusung teknologi dan fitur-fitur kelas atas. Termasuk di dalamnya Tracking AF, High-Dynamic Range (HDR) Mode, bukaan lensa lebar f/2.0 dan pemotretan Low Light Mode dengan ISO yang dapat dinaikkan hingga 12800.

Canon IXUS 1000 HS yang diciptakan sebagai perayaan 10 tahun kamera digital IXUS yang lahir pada tahun 2000 mengusung sensor (High Sensitivity) beresolusi 10 megapixel dengan kekuatan 10x optical zoom. Canon IXUS 1000HS sekaligus mencatat tonggak sejarah sebagai kamera digital dengan 10x optical zoom tertipis di dunia.

Kamera ini juga dilengkapi dengan fitur perekaman video berkualitas Full HD (1920x1080p) untuk mengabadikan setiap detil dari momen berkesan dalam hidup Anda. Perekaman dengan kecepatan 240 fps untuk kemudian diputar menjadi gerak lambat juga dapat dilakukan dengan kamera ini.

Canon PowerShot SX130 IS menjadi pilihan ketika Anda membutuhkan kamera terjangkau dengan optical zoom yang tinggi. Dengan sensor beresolusi 12,1 megapiksel dan lensa berkekuatan 12x optical zoom, 28mm wide angle, dan makro 1 cm, kamera ini menjadikan pemotretan di segala kondisi terasa mudah, terlebih jika Anda menggunakan Easy Mode pada kamera ini.

"Semua seri Canon PowerShot terbaru ini yakni Canon PowerShot G12, S95, SX30 IS, dan SX130 IS juga dilengkapi fungsi kendali manual (Tv, Av, M & P) untuk memberikan kebebasan bagi pemotret untuk berkreasi," ujarnya.

Sementara itu, harga kamera saku yang di pasarkan melalui Datascrip sebagai distributor tunggal kamera digital Canon di Indonesia, antara lain Canon PowerShot G12 dengan harga Rp 5.199.000, Canon PowerShot S95 dengan harga Rp 3.999.000, Canon PowerShot SX30IS dengan harga Rp 4.499.000, Canon PowerShot SX130 IS dengan harga Rp 2.399.000, dan Canon IXUS 1000 HS dengan harga Rp 3.599.000/unit.

"Untuk kelima model kamera saku ini, kami targetkan hingga akhir tahun 2010 mencapai 2.500 kamera yang terjual, namun untuk saat ini kamera tersebut masih belum bisa didapat, dan baru bisa dipasarkan pada bulan Oktober mendatang," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidang Rekaman KPK, MK Dengarkan Dua Saksi Ahli

Rabu, 4 November 2009 | 14:11 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang uji materi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (4/11) sore di Gedung MK, Jakarta. Sidang yang menguji Pasal 32 Ayat 1 Huruf c tentang pemberhentian pimpinan KPK secara tetap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menjadi terdakwa ini kemarin telah memutar rekaman dugaan kriminalisasi KPK. Pada sidang kali ini, MK akan mendengarkan dua saksi ahli, yaitu pakar hukum UI Rudi Satrio dan mantan Ketua Komisi Nasional HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara. Dua pimpinan KPK (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, tampak di ruang sidang dengan didampingi tim kuasa hukumnya. Sementara itu, dari pihak pemerintah hadir Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan beberapa pejabat dari Kejaksaan Agung. Saat ini para wartawan dan masyarakat pun telah memadati ruang sidang yang terbuka untuk umum tersebut.

Digital zoom vs optical zoom

Masih banyak diantara kita yang tidak mengerti akan perbedaan antara digital zoom dan optical zoom. Padahal di kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakannya baik ketika memotret menggunakan kamera saku digital maupun kamera ponsel. Ada baiknya kita mengetahui sedikit esensi dari keduanya agar kita dapat memaksimalkan penggunaannya : Digital zoom Pembesaran gambar yang dilakukan dari gambar yang sudah ada. Atau mengcroping sebuah gambar lalu melakukan pembesaran terhadapnya. Tindakan ini tentu saja mereduksi kualitas dari gambar hasil cropingan tadi. Tidak dianjurkan bagi anda yang mengutamakan detail gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera ponsel . Optical zoom Pembesaran gambar yang dilakukan melalui rangkaian optik yang ada di dalam lensa kamera langsung terhadap obyek yang difoto sehingga tidak mengurangi kualitas gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera saku digital dan kamera DSLR. Semoga bermanfaat.

tips memotret model

Seorang pemula di bidang fotografi biasanya memulai hasil fotonya dengan objek – objek yang mudah. Salah satunya menggunakan objek seorang model. Di kesempatan ini akan kita bahas sedikit tips untuk memotret seorang model. Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model. Untuk memotret model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat, untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Sehingga dalam proses pemotretan kita dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom. Tapi kalau anda hanya mempunyai jenis kamera pocket atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera