Langsung ke konten utama

kalo ga ada nyali jangan coba-coba baca- ya...


Begini ceritanya..., tulisan ini awalnya ditulis dalam bahasa Cina kemudian diterjemahkan

ke dalam bahasa Inggris (kemudian ke dalam bahasa Indonesia).

Seorang guru sejarah melakukan riset, dan tentu saja foto ini adalah nyata dan benar-benar ada.

Berasal dari tahun 1920-an, dari sebuah desa di Cina. Umur sang gadis 17 tahun.

Ia berasal dari keluarga yang berada dan kaya, dan dengan kekuatan uang, ia berhasil

mendapatkan lelaki idamannya. Pria tersebut berumur 19 tahun, dan cukup populer

di mata para gadis-gadis karena ketampanannya. Mereka bertunangan, tetapi

upacara pernikahan secara resmi belum terlaksana, dan sang gadis meniggal karena

demam tinggi pada tahun 1922. Sang pria tidak ingin menjalani ritual tradisional

menikah dengan orang yang telah mati, dan memutuskan untuk melarikan diri dan

menjadi tentara. Tetapi, seperti telah disebutkan, sang gadis berasal dari keluarga yang kaya,

dan anggota keluarganya berhasil membawa sang pria untuk kembali, kemudian sang pria

dipaksa untuk menjalani ritual menikah dengan gadis yang telah mati.

Foto ini diambil pada tengah malam, ketika sang gadis telah mati selama 6 hari.

Mereka harus menyangga tubuh sang gadis dengan papan kayu, agar dapat berdiri

dengan tegak. Perhatikan bahwa kaki sang gadis tidak menyetuh tanah secara penuh?

Dan juga, 2 baris huruf Cina, satu barisnya di tulis secara terbalik, yang dikatakan

diperuntukkan bagi yang telah mati.

Mereka mengatakan jika anda menatap foto dengan waktu relatif lama,

dan jika sang gadis tersenyum balik kepada anda, hal buruk akan terjadi kepada anda.

Ini karena sang pria tidak ingin menjalani ritual tersebut, namun, sang pria sangat miskin,

dan tidak dapat melakukan apapun pada waktu itu. Sang gadis sangat mencintainya,

dan memaksanya untuk bertunangan.

Menyeramkan??? Anda yang menentukan... Saya tidak merasa ataupun melihat sang gadis

tersenyum balik kepada saya... Anda???

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidang Rekaman KPK, MK Dengarkan Dua Saksi Ahli

Rabu, 4 November 2009 | 14:11 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang uji materi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (4/11) sore di Gedung MK, Jakarta. Sidang yang menguji Pasal 32 Ayat 1 Huruf c tentang pemberhentian pimpinan KPK secara tetap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menjadi terdakwa ini kemarin telah memutar rekaman dugaan kriminalisasi KPK. Pada sidang kali ini, MK akan mendengarkan dua saksi ahli, yaitu pakar hukum UI Rudi Satrio dan mantan Ketua Komisi Nasional HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara. Dua pimpinan KPK (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, tampak di ruang sidang dengan didampingi tim kuasa hukumnya. Sementara itu, dari pihak pemerintah hadir Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan beberapa pejabat dari Kejaksaan Agung. Saat ini para wartawan dan masyarakat pun telah memadati ruang sidang yang terbuka untuk umum tersebut.

Digital zoom vs optical zoom

Masih banyak diantara kita yang tidak mengerti akan perbedaan antara digital zoom dan optical zoom. Padahal di kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakannya baik ketika memotret menggunakan kamera saku digital maupun kamera ponsel. Ada baiknya kita mengetahui sedikit esensi dari keduanya agar kita dapat memaksimalkan penggunaannya : Digital zoom Pembesaran gambar yang dilakukan dari gambar yang sudah ada. Atau mengcroping sebuah gambar lalu melakukan pembesaran terhadapnya. Tindakan ini tentu saja mereduksi kualitas dari gambar hasil cropingan tadi. Tidak dianjurkan bagi anda yang mengutamakan detail gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera ponsel . Optical zoom Pembesaran gambar yang dilakukan melalui rangkaian optik yang ada di dalam lensa kamera langsung terhadap obyek yang difoto sehingga tidak mengurangi kualitas gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera saku digital dan kamera DSLR. Semoga bermanfaat.

tips memotret model

Seorang pemula di bidang fotografi biasanya memulai hasil fotonya dengan objek – objek yang mudah. Salah satunya menggunakan objek seorang model. Di kesempatan ini akan kita bahas sedikit tips untuk memotret seorang model. Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model. Untuk memotret model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat, untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Sehingga dalam proses pemotretan kita dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom. Tapi kalau anda hanya mempunyai jenis kamera pocket atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera