Langsung ke konten utama

Menebak "Ukuran" Si Dia

Kamis, 15/10/2009 | 21:53 WIB

KOMPAS.com - Ukuran penis, sebenarnya tidak begitu penting bagi wanita. Banyak wanita yang terpuaskan berkat keahlian jemari atau lidah pasangannya menari-nari di atas tubuhnya, atau alat bantu lainnya. Hanya sebagian kecil wanita yang mempersoalkan ukuran penis. Namun, tidak demikian dengan kaum pria. Kebanyakan pria tentu akan mempermasalahkan ukuran asetnya ini, dan selalu ingin tahu apakah milik mereka sebesar milik teman-temannya.
Jika pria bisa saling melirik milik mereka satu sama lain ketika sedang bersama-sama di toilet, bagaimana wanita bisa tahu bahwa pasangannya mempunyai "sesuatu" yang membanggakan (tanpa membuka pakaiannya lebih dulu)? Katakanlah, sekadar untuk menjawab rasa penasaran? Adakah cara tertentu untuk memastikannya tanpa melihat? Bukankah, seeing is believing?
Ada beberapa ide mengenai bagian tubuh lain yang harus dilihat, karena bagian tersebut juga mampu mencerminkan kondisi penis pria. Tentu, tidak ada jawaban yang betul 100 persen untuk pertanyaan ini. Bagaimana pun juga, inilah yang dilontarkan oleh para pria.
1. Tangannya. Anda tentu sering mendengar bermacam mitos mengenai cara menebak ukuran penis pria. Ada yang mengatakan dari ukuran jempol kakinya, tinggi badannya, telinganya, atau hidungnya. Aih, ada-ada saja. Tetapi, coba kita pikirkan lagi: ada juga pria bertubuh pendek yang punya "senjata" hebat, dan banyak pria dengan hidung besar yang juga diberkahi bagian tubuh lain yang bisa dibanggakannya. Dalam sebuah survei informal yang melibatkan 6 orang pria yang mengkategorikan asetnya dalam ukuran sedang, tampak bahwa ke-6 pria tersebut selalu menatap tangan pria lain yang baru ditemui. Mereka ingin tahu apakah pria yang baru dikenal itu lebih hebat dari mereka atau tidak, dari besar tangannya.

2. Mobilnya. Apakah mobilnya besar dan boros bensin? Ataukah mobilnya sporty dan bisa diajak ngebut? Apakah ia senang pamer dan sedikit konyol? Apakah ia terus-menerus bercerita betapa mulusnya mobil itu saat dikendarai? Seberapa besar ban mobilnya? Jika ia menghabiskan banyak waktu dengan mobilnya ini, dan terus-menerus membicarakannya dengan cara yang terdengar seperti kiasan seksual, wah... Anda bisa terjebak masalah. Inilah yang sering disebut sebagai kompensasi berlebih. Ukuran penisnya mungkin sedang lah, namun ia mungkin tidak cukup percaya diri dengan hal tersebut.
3. Egonya. Semua orang tentu menyukai pria yang kuat dan keyakinan diri. Sering terjadi, untuk sebagian pria, keyakinan diri seperti ini datang dari (atau meningkat karena) rasa aman mengenai ukuran bagian tubuhnya tersebut. Mengapa Tommy Lee begitu pede merayu Heather Locklear (ingat kan, ini mantan istrinya!) dan Pamela Anderson? Atau, Kevin Federline menggaet Britney Spears? Banyak pria percaya bahwa kepercayaan diri ini disebabkan oleh satu "hal",  yang sejak tadi kita bicarakan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sidang Rekaman KPK, MK Dengarkan Dua Saksi Ahli

Rabu, 4 November 2009 | 14:11 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi kembali menggelar sidang uji materi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (4/11) sore di Gedung MK, Jakarta. Sidang yang menguji Pasal 32 Ayat 1 Huruf c tentang pemberhentian pimpinan KPK secara tetap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menjadi terdakwa ini kemarin telah memutar rekaman dugaan kriminalisasi KPK. Pada sidang kali ini, MK akan mendengarkan dua saksi ahli, yaitu pakar hukum UI Rudi Satrio dan mantan Ketua Komisi Nasional HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara. Dua pimpinan KPK (nonaktif), Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, tampak di ruang sidang dengan didampingi tim kuasa hukumnya. Sementara itu, dari pihak pemerintah hadir Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar dan beberapa pejabat dari Kejaksaan Agung. Saat ini para wartawan dan masyarakat pun telah memadati ruang sidang yang terbuka untuk umum tersebut.

Digital zoom vs optical zoom

Masih banyak diantara kita yang tidak mengerti akan perbedaan antara digital zoom dan optical zoom. Padahal di kehidupan sehari-hari kita sudah sering menggunakannya baik ketika memotret menggunakan kamera saku digital maupun kamera ponsel. Ada baiknya kita mengetahui sedikit esensi dari keduanya agar kita dapat memaksimalkan penggunaannya : Digital zoom Pembesaran gambar yang dilakukan dari gambar yang sudah ada. Atau mengcroping sebuah gambar lalu melakukan pembesaran terhadapnya. Tindakan ini tentu saja mereduksi kualitas dari gambar hasil cropingan tadi. Tidak dianjurkan bagi anda yang mengutamakan detail gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera ponsel . Optical zoom Pembesaran gambar yang dilakukan melalui rangkaian optik yang ada di dalam lensa kamera langsung terhadap obyek yang difoto sehingga tidak mengurangi kualitas gambar. Jenis zoom ini biasanya terdapat pada kamera saku digital dan kamera DSLR. Semoga bermanfaat.

tips memotret model

Seorang pemula di bidang fotografi biasanya memulai hasil fotonya dengan objek – objek yang mudah. Salah satunya menggunakan objek seorang model. Di kesempatan ini akan kita bahas sedikit tips untuk memotret seorang model. Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model. Untuk memotret model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat, untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Sehingga dalam proses pemotretan kita dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom. Tapi kalau anda hanya mempunyai jenis kamera pocket atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera